Logika matematika adalah sebuah cabang matematika yang merupakan gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika.
PERNYATAAN.
sebuah kalimat yang di dalamnya terkandung nilai-nilai yang dapat dinyatakan 'benar' atau 'salah' namun kalimat tersebut tidak bisa memiliki kedua-duanya (salah dan benar). - Pernyataan tertutup adalah kalimat pernyataan yang sudah bisa dipastikan nilai benar-salahnya.
- Pernyataan terbuka adalah kalimat pernyataan yang belum bisa dipastikan nilai benar salahnya.
6×5 = 30 ( pernyataan tertutup yang benar )
6+5=10 ( pernyataan tertutup yang salah )
gula putih rasanya manis ( pernyataan terbuka )
Jarak jakarta bandung adalah dekat ( bukan pernyataan, karena dekat itu relatif )
Negasi / pernyataan ingkaran "~"
kalimat berisi sanggahan, sangkalan, negasi biasanya dibentuk dengan cara menuliskan kata-kata 'tidak benar bahwa...' di depan pernyataan yang disangkal/sanggah,.
Contoh :
Pernyataan A :
Becak memiliki roda tiga buah
Negasi dari pernyataan A :
Tidak benar bahwa becak memiliki roda tiga buah
pernyataan majemuk
konjungsi
Di dalam logika matematika, dua buah pernyataan dapat digabungkan dengan menggunakan simbol (^) yang dapat diartikan sebagai ‘dan’
p
|
q
|
P ^ q
|
Logika matematika
|
B
|
B
|
B
|
Jika p benar dan q benar maka p dan q adalah benar
|
B
|
S
|
S
|
Jika p benar dan q salah maka p dan q adalah salah
|
S
|
B
|
S
|
Jika p salah dan q benar maka p dan q adalah salah
|
S
|
S
|
S
|
Jika p salah dan q salah maka p dan q adalah salah
|
kesimpulannya
kedua pernyataan haruslah benar agar dapat dianggap benar selain itu pernyataan akan dianggap salah.
Disjungsi
Selain menggunakan 'dan', dua buah pernyataan di dalam logika matematika dapat dihubungkan dengan simbol (v) yang diartikan sebagai 'atau'.
p
|
q
|
P v q
|
Logika matematika
|
B
|
B
|
B
|
Jika p benar dan q benar maka p atau q adalah benar
|
B
|
S
|
B
|
Jika p benar dan q salah maka p atau q adalah benar
|
S
|
B
|
B
|
Jika p salah dan q benar maka p atau q adalah benar
|
S
|
S
|
S
|
Jika p salah dan q salah maka p atau q adalah salah
|
Implikasi
Kedua pernyataan akan dihubungkan dengan menggunakan simbol ( => ) dengan makna 'jika p ... Maka q ...'.
p
|
q
|
p => q
|
Logika matematika
|
B
|
B
|
B
|
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR
|
B
|
S
|
S
|
Jika awalnya BENAR lalu akhirnya SALAH maka dianggap SALAH
|
S
|
B
|
B
|
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya BENAR maka dianggap BENAR
|
S
|
S
|
B
|
Jika awalnya SALAH lalu akhirnya SALAH maka dianggap BENAR
|
pernyataan akan dianggap benar bila keduanya memilki nilai sama-sama benar atau sama-sama salah. Selain itu maka pernyataan akan dianggap salah. Biimplikasi ditunjukan dengan symbol (ó) dengan makna ‘ p ….. Jika dan hanya jika q …..'
p
|
q
|
p ó q
|
Logika matematika
|
B
|
B
|
B
|
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap benar)
|
B
|
S
|
S
|
P adalah BENAR jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap salah)
|
S
|
B
|
S
|
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah BENAR (dianggap salah)
|
S
|
S
|
B
|
P adalah SALAH jika dan hanya jika q adalah SALAH (dianggap benar)
|
konvers
kebalikan dari implikasi ditandai dengan pertukaran letak.
invers
merupakan lawan dari implikasi. pernyataan yang terdapat pada pernyataan majemuk. merupakan penyataan negasi dari penyataan implikasi
kontraposisi
merupakan kebalikan dari invers, sama halnya dengan konvers hanya saja pernyataannya merupakan negasi atau ingkaran.

Kuantor pernyataan
Pernyataan berkuantor adalah bentuk pernyataan di mana di dalamnya terdapat konsep kuantitas
kuator pernyataan.
Kuantor eksistensial digunakan dalam pernyataan yang mengandung konsep ada, sebagian, beberapa, atau terdapat.

Ingkaran dari pernyataan berkuantor
Pernyataan berkuantor juga memiliki negasi atau ingkaran. Negasi dari kuantor universal adalah kuantor eksistensial begitu jugas sebaliknya.

Modus ponens
premis 1 : p →q
premis 2 : p ( modus ponens)
__________________
Kesimpulan: q
Arti Modus Ponens adalah “jika diketahui p → q dan p, maka bisa ditarik kesimpulan q“. sebagai contoh :
premis 1 : Jika bapak datang maka adik akan senang
premis 2 : bapak datang
__________________
Kesimpulan: Adik senang
Modus Tollens
premis 1 : p →q
premis 2 : ~q ( modus tollens)
__________________
Kesimpulan: ~p
Modus Tollens berarti “jika diketahu p → q dan ~q, maka bisa ditarik kesimpulan ~p“. sebagai contoh :
premis 1 : Jika hari hujan, maka adik memakai payung
premis 2 : Adik tidak memakai payung
___________________
Kesimpulan : Hari tidak hujan
Silogisme
premis 1 : p→q
premis 2 : q → r ( silogisme)
_________________
Kesimpulan: p →r
Silogisme berarti “jika diketahu p → q dan q→r, maka bisa ditarik kesimpulan p→r“. sebagai contoh :
Premis 1 : Jika harga BBM naik, maka harga bahan pokok naik.
Premis 2 : Jika harga bahan pokok naik maka semua orang tidak senang.
__________________________________________________
Kesimpulan: Jika harga BBM naik, maka semua orang tidak senang.
Hukum logika
- Hukum komutatif
- p ∧ q ≡ q ∧ p
- p ∨ q ≡ q ∨ p
- Hukum asosiatif
- (p ∧ q) ∧ r ≡ p ∧ (q ∧ r)
- (p ∨ q) ∨ r ≡ p ∨ (q ∨ r)
- Hukum distributif
- p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
- p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
- Hukum identitas
- p ∧ B ≡ p
- p ∨ S ≡ p
- Hukum ikatan
- p ∧ S ≡ S
- p ∨ B ≡ B
- Hukum negasi
- p ∧ ~p ≡ S
- p ∨ ~p ≡ B
- Hukum negasi ganda
- ~(~p) ≡ p
- Hukum idempotent
- p ∧ p ≡ p
- p ∨ p ≡ p
- Hukum De Morgan
- ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
- ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
- Hukum penyerapan
- p ∧ (p ∨ q) ≡ p
- p ∨ (p ∧ q) ≡ p
- Negasi B dan S

Tidak ada komentar:
Posting Komentar